Dispustaka, Bungin – Perjalanan ke Perpustakaan Desa Bungin dari Kota Enrekang ditempuh selama 3 jam. Aksesnya memang menyusuri ketinggian, dengan melewati banyak bukit dan perkebunan. Udara yang sejuk dan pemandangan hijau membuat perjalanan menjadi nyaman. Di sepanjang jalan menuju kesana, tanaman seperti cengkeh, merica dan kopi terlihat segar. Itulah Bungin, salah satu desa yang tergabung dalam program pengembangan perpustaakaan desa bersama PerpuSeru.
Pada hari jumat (25/2/2017), kami mengunjungi Perpustakaan Desa Bungin. Saat khatib shalat jumat masih berkhutbah, kami tiba di desa Bungin. Lepas shalat, kami bergerak ke rumah Ibu Desa yang telah menyambut dengan kopi dan pisang goreng. Mentoring kali ini, kami bersama dengan Kepala Dinas, Kepala Bidang, dan lima orang staf dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Sebagai fasilitator PerpuSeru, kami memiliki agenda untuk mendorong dan berdiskusi dengan pengelola perpustakaan. Disamping melakukan mentoring, kami juga menyempatkan diri untuk melatih para peserta Pelatihan Komputer Dasar di Perpustakaan Desa Bungin.
Pada acara pembukaan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs. Arlansyah, memberikan sambutan dan motivasi kepada peserta. Ia mengharapkan agar peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga sekalipun berada di desa, mereka dapat menguasai IPTEK. Sementara Kepala Desa Bungin menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan kunjungan para pimpinan Dispustaka.
Setelah pembukaan, pelatihan langsung dimulai. Tapi saat itu, listrik padam. Akhirnya komputer belum bisa digunakan. Tapi kami melanjutkan dengan materi pengantar berupa pengenalan perangkat keras dan lunak, lalu dilanjutkan dengan perangkat input, proses, dan output. Menariknya, peserta antusias dan semangat mengikuti materi. Hingga pukul 17.30 WITA, listrik masih padam, dan akhirnya pelatihan sepakat dilanjutkan pada malam hari.
Pukul 19.00 WITA, peserta telah menunggu di Perpustakaan Desa. Mereka kembali untuk mengikuti lanjutan materi yang dijanjikan yakni Microsoft Word, Excel dan Powerpoint. Dan kali ini listrik telah menyala, dan peserta sudah bisa menggunakan komputer. Dengan begitu, cukup mudah mentransfer pengetahuan kepada peserta. Daya tangkap peserta juga terbilang cepat, sehingga penjelasan ketiga materi dasar dapat diikuti dengan lancar. Maklum, mereka adalah pelajar yang haus akan ilmu pengetahuan.
Pada pukul 21.15, materi dasar telah disampaikan secara keseluruhan. Meskipun waktunya begitu singkat, tapi rencananya pelatihan ini selanjutnya akan didampingi oleh tiga orang pengelola perpustakaan Desa Bungin secara berkelanjutan. Sebab kehadiran fasilitator tak lebih sebagai stimulan kepada pengelola. Namun mereka telah menunjukkan semangat, dan hal ini telah dimulai seminggu sebelumnya. Tinggal bagaimana pengelola memiliki komitmen mengembangkan perpustakaan beserta kegiatan-kegiatannya. (irs)
Tautan: PerpuSeru Enrekang