Mengawali Pekan Literasi, Dispustaka Enrekang meluncurkan buku tentang arsitektur Rumah Duri pada Selasa, 21 Februari 2023. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50-an peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari pemerintah, akademisi, pemerhati adat, pegiat literasi dan mahasiswa. Kesempatan tersebut menghadirkan penulis buku ‘Jejak Arsitektur Rumah Duri” dan sebagai pembedah yakni Prof. Munsi selaku guru besar bidang Antropologi UNHAS. Keduanya merupakan putra asal Massenrempulu.
Buku “Jejak Arsitektur Rumah Duri” yang diluncurkan dan didiskusikan adalah hasil kajian tesis Zulkarnain AS pada tahun 2012 yang kemudian dibukukan. Dari informasi yang disampaikan oleh penulis pada acara diskusi bahwa itu buku pertama dari chapter 1. Rencananya setelah itu ada chapter 2 yang akan mengangkat rumah Enrekang, dan chapter 3 rumah Nusantara Maiwa.
Harapannya tahun depan, ia akan membuat satu ensiklopedi rumah arsitektur nusantara Massenrempulu. “Itu sudah hadir satu kajian akademik. Itu adalah tanggungjawab moril saya sebagai akademisi sekaligus arsitek.”
Sementara itu, pembedah buku ini yakni Prof Munsi Lampe dalam kesempatannya, menyampaikan bahwa sangat tepat mengkaji mengenai topik arsitektur karena belum ada yang menyentuh hal hersebut.
“Yang banyak itu bahasa, kesenian tapi belum juga total, holistik. Makanya kita juga terpanggil untuk melakukan penelitian dulu, baru kita rencana menerbitkan buku orang Massenrempulu,” terangnya.
Prof Munsi mengapresiasi karya Zulkarnain AS dengan menyampaikan bahwa apa yang telah dikerjakan merupakan pekerjaan yang luar biasa bagus, tapi begitulah ilmu, makin bagus dia makin bisa dilihat yang kurang.
Ia pun menganggap hal itulah yang menjadi tugas bersama untuk mendalami lagi, untuk semakin menemukan yang mendekati, sebab katanya, tidak bisa penelitian itu betul-betul murni benar.