Dispustaka, Anggeraja – Bu Disra (39), guru PAUD di Desa Bambapuang, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Ia mulai mengajar sejak tahun 2008. Sebagai guru dirinya senantiasa dituntut inovatif dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik. Untuk itu Disra menyadari pentingnya seorang guru mempelajari metode dan bahan pengajaran serta menguasai teknologi informasi.
Selain bertugas memberikan pendidikan kepada anak didik, Disra juga dituntut untuk membuat laporan-laporan sekolah. Dikarenakan belum mampu membuat laporan dengan menggunakan komputer, ia mesti ke jasa pengetikan untuk membuatnya. Ia harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Kota Enrekang hanya untuk membuat laporan. Tidak sedikit biaya yang harus dirogoh dari dompet. Ia harus rela mengeluarkan biaya jasa pengetikan dan transportasi setiap kali membuat laporan. Untuk sekali pembuatan laporan biasanya biaya yang dikeluarkannya sebesar Rp. 500.000.
Saat yang sama, Perpustakaan Desa Bambapuang yang didukung oleh Program PerpuSeru Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) sedang mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk mendukung hal itu, Perpustakaan Desa Bambapuang menyediakan layanan komputer dan internet secara gratis bagi masyarakat. Melalui informasi kegiatan dan fasilitas perpustakaan desa tersebut, Bu Disra ikut belajar kursus komputer dasar dan internet.
Ibu muda ini bersama warga desa lainya lalu diajarkan mengoperasikan komputer dan internet dasar. Selama beberapa hari Bu Disra mengikuti kegiatan tersebut. Perlahan-lahan Bu Disra mulai belajar mengetik dengan menggunakan Microsoft Word. Selain itu, ia juga diajar membuat laporan di Microsoft Excel.
Atas bimbingan mentor yang difasilitasi Perpustakaan Desa Bambapuang, Bu Disra pun mulai menggunakan internet sebagai media mencari informasi dan bahan ajar anak didiknya. Hal ini kemudian menjadi referensi dan inspirasi bagi Bu Disra dalam memberikan pelajaran yang variatif dan menarik bagi peserta didiknya di sekolah.
Seiring waktu, dengan semangat belajar Bu Disra, akhirnya ia tak lagi bersusah-susah membuat laporan di jasa pengetikan yang jarak cukup jauh dari rumahnya. Sebab keberadaan perpustakaan desa telah membuka jalan bagi Bu Disra untuk membuat laporan secara mandiri. Kini ia tak lagi mengeluarkan biaya sepersen pun. Alhasil, Bu Disra juga sudah mampu mengirimkan data sekolah dalam jaringan (online).
Bu Disra yang telah merasakan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Desa Bambapuang, selanjutnya mulai mengajak teman-temannya dan warga lain untuk datang ke perpustakaan desa. Ia melihat keberadaan Perpustakaan Desa Bambapuang sangat potensial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desanya. (irs)
Tautan: Perpuseru Enrekang