Kehadiran Perpustakaan Ibu dan Anak di Kabupaten Enrekang menjadi salah satu upaya yang dapat mendekatkan literasi dengan anak sejak usia dini. Mengenalkan buku kepada anak-anak, akan berpengaruh secara positif terhadap petumbuhan mereka.
Saat ini Perpustakaan Ibu dan Anak Dispustaka Enrekang sudah rampung. Untuk itu, perlu dipersiapkan layanan perpustakaan yang ramah dan memberikan kenyamanan bagi anak sebagai faktor penentu dalam pemanfataannya.
Karena itu, para anggota DPRD Kabupaten Enrekang yang didampingi Dispustaka Enrekang melakukan kunjungan studi tiru ke Perpustakaan Ibu dan Anak Provinsi Sulawesi Selatan yang telah beroperasi beberapa tahun yang lalu. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat pengelolaan perpustakaan Ibu dan Anak yang nantinya dapat diterapkan di Enrekang.
Kabid Perpustakaan DPK Provinsi Sulsel Andi Sangkawani menyampaikan bahwa Perpustakaan Ibu dan Anak Sulsel saat ini banyak dikunjungi dari peserta didik secara berkelompok. Pihaknya membatasi 50 siswa setiap kunjungan berkelompok.
“Meningkatnya angka kunjungan tersebut mendongkrak Indeks Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat sebagai salah satu indikator dalam penilaian IPLM,” ujarnya.
Sekedar diketahui IPLM Provinsi Sulawesi Selatan merupakan yang tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 dengan nilai 86,74.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Enrekang yang diwakili oleh Ismail Hamid, mengatakan bahwa perpustakaan merupakan asset yang penting dalam mencerdaskan bangsa. Ia pun mengungkapkan rasa syukur karena telah ada perpustakaan ibu dan anak di Kabupaten Enrekang.
“Ini adalah asset untuk mencerdaskan anak bangsa, mendekatkan ilmu sejak dini sebagai pilar peradaban”, ungkapnya.
Beberapa hal yang diperoleh dalam kunjungan tersebut, di antaranya terdapat ruang edukasi ibu yang menggandeng PKK Provinsi dan lengkapi dengan wifi agar para orang tua dapat menanti anak-anaknya saat belajar dengan nyaman.
Saat ini pula perpustakaan banyak Kerjasama yang dilakukan dengan unsur masyarakat, termasuk bantuan dari CSR Perusahaan.