Dispustaka, Anggeraja – Pembangunan yang saat ini berfokus pada desa sudah saatnya diisi dengan sumber daya manusia yang terampil dan mandiri. Untuk menopang hal itu, maka pemerintah desa harus menyediakan ruang belajar dan berkegiatan bagi masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan mengembangkan perpustakaan desa yang selama ini hanya menghiasi kantor desa. Langkah inilah yang kemudian diupayakan oleh Perpustakaan Desa Bambapuang, Kecamatan Anggeraja, Kab Enrekang, dengan membenahi ruangan dan pembuatan rak buku tematik.
Selama ini perpustakaan desa Bambapuang telah banyak melaksanakan kegiatan. Semenjak bermitra dengan Program PerpuSeru yang dibina oleh Dispustaka, Perpusdes ini sudah mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan inovatif. Mulai dari kursus komputer/internet gratis, pelatihan keterampilan, membuka lapak membaca, dan lomba-lomba yang diadakan di perpusdes.
Hal ini tentu saja tidak terlepas dari para pengelola yang berkomitmen mengembangkan perpusdes. Salah satu pengelolanya, Laherong, yang juga telah merasakan dampak dari keberadaan perpustakaan bagi pengembangan dirinya. “Saya sekarang sudah bisa tahu menggunakan internet untuk memprediksi cuaca, dan tentu saja menunjang aktivitas pertanian. Bahkan saya pernah dijuluki pawang hujan oleh tetangga, berkat panduan internet,” ujarnya.
Selain Laherong, ada juga Andi Sahrir yang giat mengurus perpusdes. Bersama seorang pemuda dan beberapa guru PAUD yang sukarela membantu, mereka membuat suasana perpusdes menjadi terbuka dan nyaman.
Alhasil, pada tahun ini Perpusdes Bambapuang ikut mewakili Kabupaten Enrekang dalam Lomba Perpustakaan Desa tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Segala persiapan lomba, mereka sudah siapkan atas pendampingan dari Dispustaka. Namun yang terpenting, terlepas dari lomba, Perpusdes Bambapuang senantiasa ingin memberikan inovasi layanan belajar dan membaca bagi masyarakat desa. (irs)