Pustakawan Ahli Muda Dispustaka Enrekang, Irsan, memberikan materi terkait pengenalan konsep Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial kepada para peserta Pelatihan Perpustakaan yang diadakan oleh Pemerintah Desa Bone-Bone, Kec. Baraka pada Rabu, 29 November 2023. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Bone-Bone, Ketua BPD, Pendamping Desa dan berbagai unsur masyarakat desa.
Kepala Desa Bone-Bone, Idris, S.Ag dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya masyarakat memahami fungsi perpustakaan dan membaca, sehingga ia pun memprogramkan pelatihan perpustakaan. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam membangun desa ke depannya.
Sementara itu, Irsan selaku pemateri dalam pelatihan tersebut, memulai dengan mengajak para peserta untuk melihat makna membaca dari perspektif agama, di mana anjuran membaca merupakan hal yang fundamental. Ia mengangkat topik tersebut, karena saat ini di desa Bone-Bone telah berdiri pesantren baru, ditambah bahwa masyarakat desa merupakan penduduk masyoritas muslim.
“Sebenarnya ajakan membaca ini merupakan anjuran agama, makanya bagian dari amaliah, dan membaca bukan hanya aktivitas bagi pelajar, melainkan semua kalangan. Karena membaca merupakan cara belajar sepanjang hayat”, jelasnya.
Lebih lanjut, Irsan pun menerangkan bahwa pengembangan perpustakaan hari ini bukan hanya berfokus pada layanan koleksi, tetapi saat ini sudah menjadi ruang berkegiatan dan pusat berlatih untuk pengembangan keterampilan masyarakat. Walaupun demikian, kegiatan yang dilakukan di perpustakaan selalu dihubungkan dengan sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan seperti buku dan informasi melalui internet.
“Jadi saat ini transformasi perpustakaan, mendorong perpustakaan dapat memfasilitasi masyarakat dengan literasi dan pengetahuan terapan, sehingga dari berlatih dan memperoleh informasi, kita dapat meningkatkan produktivitas”, terang Irsan yang juga merupakan Master Trainer program Transformasi Perpustakaan.
Pada akhir kegiatan, beberapa peserta menyampaikan pertanyaan dan masukan kepada pemerintah desa. Di antara masukannya yaitu bagaimana ke depannya pemerintah desa mulai menyediakan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan pengelola perpustakaan desa.