Sebagai lembaga yang senantiasa mendorong ketersediaan akses informasi dan pengetahuan di berbagai ruang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang memiliki peran untuk mengajak para stakeholder dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengembangkan literasi. Karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Enrekang mengadakan diskusi tematik “Perpustakaan Masjid untuk Kemajuan Umat” sebagai rangakaian Festival Massenrempulu Membaca 2018, Rabu, 16 Mei 2018 di Aula Dispustaka. Kegiatan tersebut menghadirkan Kasi Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag (Bimas Kemenag Enrekang), Amir Mustafa, LC,M.Pd.I (Ketua MUI Enrekang), Dr. Ilham Kadir, MA (Komisioner Baznas Enrekang) dan Dr. Fihris Khalik, MA (Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Enrekang).
Fihris Khalik mengantar diskusi dengan menjelaskan fungsi masjid tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga melakukan pembinaan akhlak, dalam bentuk memfasilitasi bacaan. Selaku ketua GPMB ia juga menyampaikan akan membantu pemerintah dan ulama untuk meningkatkan minat baca.
Bagi Swayal Sitonda, potensi masjid untuk mengembangkan literasi bisa bermula jika dilakukan pembenahan secara menyeluruh di masjid. Jika itu, dijalankan dengan baik, maka perpustakaan masjid pun bisa dihadirkan. Karena itu ia pun mengusulkan adanya pilot project perpustakaan di beberapa masjid di Enrekang sebagai langkah konkret.
Sementara itu, Amir Mustafa menyatakan bahwa MUI bisa berpatisipasi mendorong terbangunnya perpustakaan. Bahkan ia menyarankan agar perpustakaan masjid kelak membuat strategi seperti orang tertarik ke cafe. Namun sebaiknya ruang ibadah dengan ruang perpustakaan di sekat, tetapi masih dalam lingkungan masjid.
Sedang Ilham Kadir selaku komisioner Baznas berpendapat bahwa sumbu peradaban dapat bermula dari masjid dan cinta masjid. Melalui Baznas Enrekang, ia pun akan merencanakan pengadaan buku-buku yang bermanfaat bagi jamaah masjid.