M. Haris Syah selaku penulis dan pendamping literasi sekolah menyampaikan bahwa karya yang diluncurkan merupakan hasil dari proses berlatih siswa-siswinya menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Ia juga menceitakan bahwa dalam prosesnya terdapat tantangan yang ia hadapi, namun ia mengapresiasi siswa-siswinya yang memiliki kemauan untuk menulis.“Kami berharap model atau paktik baik literasi ini bisa dikoreksi, disempurnakan, dan syukur jika berkenan diduplikasi oleh sekolah lainnya,” ungkap M. Haris Syah.
Ahmad Kohawan sendiri berbicara perihal bagaimana mendorong dan menggerakkan program literasi di lingkungan masing-masing. Sementara Ilham MR bercerita tentang kehadiran Kulibuku sebagai penerbit dan tujuan memfasilitasi penulis-penulis lokal. Lalu Arsiah berbagi tips kepada peserta agar produktif dan tetap konsisten menulis, serta menceritakan praktik baik berliterasi di sekolah maupun keluarga.
Acara sharing literasi sekolah ini turut dihadiri oleh Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Dr. Ilham Kadir, dan memberikan apresiasi atas terbitnya tiga buku tersebut. Ia pun menambahkan kepada peserta bahwa menulis merupakan bagian dari cara menyebarkan kebaikan, namun menulis membutuhkan komitmen dan proses yang tidak singkat.
“Bila telah terbiasa menulis, perhatikan kualitas, bukan hanya kuantitas,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 16.30 ini juga dihadiri oleh Ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Enrekang Usman, Sekretaris Kesbangpol Aswan Anjas, Akademisi UNIMEN yang juga Sekretaris PPDI Saleha, pengurus Agupena dan sejumlah pustakawan dan mahasiswa.